Dalam
pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi/humas akan menggunakan
konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya.
Bahwa proses humas (tahapan fact finding, planning, communicating, evaluation)
sepenuhnya mengacu pada pendekatan manajerial. Untuk keperluan
pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka sementara manajemen itu
dapat dirumuskan sebagai suatu proses dari kelompok orang-orang yang
secara koordinatif, memimpin kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai
tujuan-tujuan bersama.
Manajemen PR
(humas) dapat dikatakan sebagai penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, penstaffan, pemimpinan dan evaluasi)
dalam kegiatan-kegiatan humas. Manajemen humas berarti melakukan
penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap berbagai
kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Betuk kegiatan
komunikasi bisa berupa kegiatan kecil sampai pada kegiatan yang sangat
komplek seperti konferensi pers dengan menggunakan satelit.
Manajemen humas bisa mencakup :
· Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi
· Manajemen terhadap kegiatan-kegiatan kehumasan yang lebih spesifik atau yang berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan.
Dalam
proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang
dipergunakan oleh kelompok orang-orang yang disebut manajer di dalam
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses ini pun mencakup
fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan manajemen (POAC, Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Peran Manajer dan Hubungan Masyarakat
Dengan
melihat proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat (humas) dalam
suatu organisasi yang sudah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa manajemen
itu adalah upaya menyusun sasaran dan kerja sama melalui orang lain.
Disamping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan
efektif dan agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung
jawab manajer humas hendaknya mengupayakan terjadinya hubungan yang
lancar dan efektif antara semua bagian dalam perusahaan disatu sisi dan
antara perusahaan itu dengan publik internal dan publik eksternal.
Staf
humas harus menerapkan ketiga prinsip dasar fungsi hubungan masyarakat
dan mampu secara objektif menanggapi pendapat dan sikap publik. Dengan
demikian ia dapat memberi masukan pada pimpinan untuk menciptakan
lingkungan usaha yang saling menguntungkan dan berkelanjutan serta mampu
bersaing. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, tiap staf humas harus
mempelajari setiap langkah dan sasaran perusahaan. Memantau keadaannya
sejauh mana langkah dan sasaran itu akan mempengaruhi lingkungan. Apakah
pendapat umum terhadap langkah dan sasaran itu. Hasil pemantauan hari
ini dibandingkan lagi dengan hasil pemantauan esoknya dan begitu
seterusnya secara berkesinambungan.
Tanggung
jawab khusus manajer hubungan masyarakat ialah mengelola stafnya agar
setiap langkah selalu berlangsung efektif. Melaksanakan koordinasi
pekerjaan agar jangan sampai ada pekerjaan yang tumpang-tindih,
mengawasi pekerjaan staf agar jangan menyimpang jauh dari perencanaan
dengan metode kerja yang benar, alat kerja yang sesuai, dan informasi
kerja yang tepat. Penilaian dan hal-hal lain yang khas ada pada manajer
hubungan masyarakat antara lain mungkin perlu penataran baru,
penyaringan baru untuk mendapatkan tenaga inti atau diperlukannya
penambahan tenaga yang berkualitas tertentu. Kualitas yang khas pada
manajer hubungan masyarakat ialah kemampuan menganalisis. Setiap anggota
staf humas juga harus berkemampuan sebagai juru analisis. Manajer
hubungan masyarakat harus pula bisa membenahi dirinya, dan menganggap
dirinya mampu bekerja efektif tanpa perintah, karena manajer humas
sendiri bukan mengurus bagian yang memberi perintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar